Serang (Pinmas)--Kementerian Agama akan
memprioritaskan program renovasi madrasah sebagai bagian dari upaya pencapaian
2012 sebagai tahun kinerja dan prestasi bagi kementerian tersebut.
Program tersebut sebetulnya diagendakan 2014
namun ditarik jadi prioritas pada 2012, kata Sekjen Kementerian Agama Bahrul
Hayat di Serang, Kamis petang.
Bahrul yang berbicara di hadapan para pejabat
pengelola keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengaku
merasa perlu mengetengahkan hal ini mengingat persoalan pendidikan di
lingkungan kementerian tersebut kebanyakan dikelola pihak swasta.
Jika dilihat secara fisik, tentu kondisinya
masih banyak lembaga pendidikan itu membutuhkan uluran tangan atau bantuan
finansial guna membenahi bangunan yang ada, katanya.
Bahrul Hayat menolak jika program 2014 yang
ditarik ke dalam program 2012 atau dimajukan sebagai prioritas lantaran pada
2014 seluruh kementerian diperkirakan menghadapi kesebukan terkait adanya
agenda Pemilu. Tidak sampai sejauh itu, tetapi hal ini sesuai dengan komitmen
pemerintah yang ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pada 2012
ditetapkan sebagai tahun kinerja dan prestasi.
"Kita ingin menjadikan 2012 sebagai tahun
kinerja dan prestasi," ia menegaskan.
Di hadapan sekitar 130 orang peserta
pengelola keuangan, ia mengatakan, bahwa jajaran kementerian agama perlu
memiliki kesatuan fisik, pikiran dan hati sebagai bagian dalam mencapai tujuan
organisasi. Untuk itu diharapkan jajaran kementerian ini meningkatkan
koordinasi dalam menjalankan tugas.
Tugas Sekretaris Jenderal pada kementerian,
menurut dia, melakukan pembinaan dan dukungan keuangan, organisasi, cara kerja,
komunikasi publik, sumber daya manusia, dan tugas umum lainnya. Termasuk di
dalamnya dukungan upaya pencapaian kerukunan kehidupan beragama. Jadi, ruang
lingkupnya cukup luas.
Jika dahulu tugas Sekretaris Jenderal
dimaknai sebagai dukungan administratif, tetapi kini tidak demikian lagi, ia
menjelaskan.
Pihaknya pun kini sudah mengerahkan 1800
akuntan guna mendukung pencapaian kinerja 2012. Belum lagi tenaga teknologi
informasi mengingat kementerian tersebut memiliki satuan kerja (satker)
terbesar, 4500 satker.
Jika satker di Kementerian Agama memperoleh
kinerja baik, menurut Bahrul, itu berarti ada kontribusi sebanyak 20 persen
dari keseluruhan satker-satker pada seluruh kementerian. Ini karena begitu
banyaknya satker di Kementerian Agama. Sebab, satker di kementerian lain
jumlahnya sedikit.
Kendati begitu, ia yakin Kementerian Agama
akan memperoleh penilaian Wajar Tanpa.Pengecualian (WTP) mengingat indikator
laporan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) semakin baik. Baik dari sisi laporan
kinerja instansi pemerintah (Lakip), maupun rencana kinerja pemerintah (RKP)
yang dijalankan secara konsisten. Termasuk pencapaian terhadap sejumlah program
lainnya.
Dibanding kinerja tahun lalu, Kementerian
Agama harus memiliki kinerja tinggi (hight performance). Penyusunan anggaran
pun harus disusun berdasarkan target-target yang akan dicapai (performance base
budgeting). Target-target yang akan dicapai harus dikelola (performance base
management) secara baik.
Tentu pula, kata Bahrul, masalah kinerja tak
lepas dari reward dan punish.(ant/ess)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar